Pengertian CSS, Apa yang dimaksud dengan CSS?




CSS atau Cascading Style Sheets merupakan bahasanya desainer web. Namun sebenarnya apa yang dimaksud dengan CSS? Kita akan membahas pengertian CCS dalam artikel ini.



Pengertian CSS

Dalam bahasa bakunya, seperti di kutip dari wikipedia, CSS adalah “kumpulan kode yang digunakan untuk mendefenisikan desain dari bahasa markup” , dimana bahasa markup ini salah satunya adalah HTML.

Untuk pengertian bebasnya, CSS adalah kumpulan kode program yang digunakan untuk mendesain atau mempercantik tampilan halaman HTML. Dengan CSS kita bisa mengubah desain dari text, warna, gambar dan latar belakang dari (hampir) semua kode tag HTML.

CSS biasanya selalu dikaitkan dengan HTML, karena keduanya memang saling melengkapi. HTML ditujukan untuk membuat struktur, atau konten dari halaman web. Sedangkan CSS digunakan untuk tampilan dari halaman web tersebut. Istilahnya, “HTML for content, CSS for Presentation”.



Fungsi dan Kegunaan CSS

Awal mula diperlukannya CSS dikarenakan kebutuhan akan halaman web yang semakin kompleks. Pada awal kemunculan HTML, kita bisa membuat suatu paragraf bewarna merah dengan menulis langsung kode tersebut didalam tag HTML, atau membuat latar belakang sebuah halaman dengan warna biru. Contoh kode HTML untuk hal itu adalah sebagai berikut:

 
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
      <title>Test Tag Font HTML</title>
</head>

<body>
  <p>
    CSS merupakan bahasanya <font color="red">desainer web</font>.
    Namun sebenarnya, apa itu CSS?
  <br />
    <font color="red">CSS </font> adalah kumpulan kode yang digunakan
    untuk mendefenisikan desain dari bahasa markup,
    <font color="red">salah satunya adalah HTML</font>.
  <br />
    Dengan CSS kita bisa mengubah desain dari
    <font color="red">text, warna, gambar dan latar belakang</font>
    dari (hampir) semua kode tag HTML.
  </p>
</body>
</html>



Saya menggunakan tag <font> untuk membuat beberapa kata di dalam paragraf tersebut berwarna merah. Hal ini tidak salah, dan semuanya berjalan sesuai keinginan. Untuk sebuah artikel yang memiliki 5 paragraf, kita tinggal copy-paste tag <font color=”red”> pada kata-kata tertentu.

Namun setelah website tersebut memiliki katakanlah 50 artikel seperti diatas, dan karena sesuatu hal anda ingin merubah seluruh text merah tadi menjadi biru, maka akan dibutuhkan waktu yang lama untuk mengubahnya satu persatu, halaman per halaman.

Dalam kondisi inilah CSS mencoba ‘memisahkan’ tampilan dari konten. Untuk paragraf yang sama, berikut kode HTML bila ditambahkan kode CSS:


<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
   <title>Test Background Color CSS</title>
   <style type="text/css">
     .warna {
       color: red;
     }
   </style>
</head>
 
<body>
    <p>
      CSS merupakan bahasanya <span class=warna>desainer web</span>.
      Namun sebenarnya, apa itu CSS?
    <br />
      <span class=warna>CSS </span>adalah kumpulan kode
      yang digunakan untuk mendefenisikan desain dari bahasa markup,
      <span class=warna>salah satunya adalah HTML</span>.
    <br />
      Dengan CSS kita bisa mengubah desain dari
      <span class=warna>text, warna, gambar dan latar belakang</span>
      dari (hampir) semua kode tag HTML.
    </p>
</body>
</html>




Dalam contoh CSS diatas, saya mengubah tag <font> menjadi tag <span>. Tag <span> sendiri merupakan tag yang tidak bermakna, namun bisa di kostumasi menggunakan CSS. Tag span saya tambahkan dengan atribut atribut class=”warna”. Atribut class berguna untuk memasukkan kode CSS pada tag <style> di bagian head. (Lebih lanjut tentang tag <span>, telah kita bahas di tutorial belajar HTML lanjutan: pengertian tag span dan div)

Jika kita ingin merubah seluruh warna menjadi biru, maka tinggal mengubah isi dari CSS color: red menjadi color:blue, dan seluruh tag yang memiliki class=”warna” akan otomatis berubah menjadi biru.

CSS memungkinkan kita merubah tampilan dari halaman, tanpa mengubah isi dari halaman.

Sejarah MySQL dan Masa Depan MySQL


Dalam Tutorial Belajar MySQL: Sejarah MySQL dan Masa Depan MySQL ini kita akan membahas tentang sejarah, asal muasal, kisah, masa lalu dan masa depan MySQL.



Kisah tentang UNIREG dan Tcx

Cerita tentang MySQL bermula pada tahun 1979, ketika Michael Widenius (a.k.a. Monty), seorang programmer asal Swedia, mengembangkan sebuah sistem database sederhana yang dinamakan UNIREG. UNIREG ini menggunakan koneksi low-level ISAM database engine dengan indexing (baca : sistem database sederhana yang mendukung index).

Monty bekerja pada perusahaan bernama TcX di Swedia. TcX pada tahun 1994 mulai mengembangkan aplikasi berbasis web, dan berencana menggunakan UNIREG sebagai sistem databasenya. Namun malang bagi Monty, UNIREG dianggagap tidak cocok untuk database yang dinamis seperti web.

TcX mencoba mencari alternatif sistem database lainnya, salah satunya adalah mSQL (miniSQL), sebuah RDBMS yang tidak terlalu mahal dan hampir open source, maksudnya jika anda membeli aplikasi ini, anda juga akan mendapatkan source code nya juga. Namun mSQL versi 1 ini juga memiliki kekurangan, yaitu tidak mendukung indexing, sehingga performanya tidak terlalu bagus.

Dengan hasutan petinggi-petinggi TcX, Monty mencoba menghubungi David Hughes (programmer yang mengembangkan mSQL) untuk menanyakan apakah ia tertarik mengembangkan sebuah konektor di mSQL yang dapat dihubungkan dengan UNIREG ISAM sehingga mendukung indexing. Pada saat itu Hughes menolak, dengan alasan sedang mengembangkan teknologi indexing yang independen untuk mSQL versi 2.




Dikarenakan penolakan David Hughes, TcX (dan juga Monty) akhirnya memutuskan untuk merancang dan mengembangkan sendiri konsep sistem database baru. Sistem ini merupakan gabungan dari UNIREG dan mSQL (yang source codenya dapat bebas digunakan). Sehingga pada May 1995, sebuah RDBMS baru, yang dinamakan MySQL dirilis.

David Axmark dari Detron HB, rekanan TcX mengusulkan agar MySQL di ‘jual’ dengan model bisnis baru. Ia mengusulkan agar MySQL dikembangkan dan dirilis dengan gratis. Pendapatan perusahaan selanjutnya di dapat dari menjual jasa “support” untuk perusahaan yang ingin mengimplementasikan MySQL. Konsep bisnis yang juga diterapkan perusahaan-perusahaan Open Source lainnya.





Asal Nama MySQL

Asal penamaan MySQL sendiri agak unik. Monty berkata :

“It is not perfectly clear where the name MySQL derives from. TcX’s base directory and a large amount of their libraries and tools have had the prefix ‘My’ for well over ten years. However, my daughter (some years younger) is also named My. So which of the two gave its name to MySQL is still a mystery.”

Berbagai sumber menyatakan, bahkan juga di situs MySQL sendiri bahwa “My” dari MySQL berasal dari nama anak perempuan Monty. Namun seperti kutipan diatas, Monty pun mengakui bahwa selama ia di TcX, library dan aplikasi yang dikembangkan perusahaan itu juga banyak dimulai dengan awalan “My”.

Logo lumba-lumba dalam lambang MySQL di namai Sakila, yang berasal dari sebuah kontest “Name the Doplhin” yang diadakan MySQL AB. Nama Sakila ini diajukan oleh  Ambrose Twebaze, seorang programmer open source dari Swaziland, Afrika. ‘Sakila‘ memiliki akar dari bahasa Siswati, bahasa yang digunakan di Swaziland.






MySQL dan MySQL AB

Kembali ke kisah MySQL, Pada tahun 1995 itu juga, TcX berubah nama menjadi MySQL AB, dengan Michael Widenius, David Axmark dan Allan Larsson sebagai pendirinya. Titel “AB” dibelakang MySQL, adalah singkatan dari “Aktiebolag”, istilah PT (Perseroan Terbatas) bagi perusahaan Swedia.

MySQL AB menjadi perusahaan di belakang MySQL, menyediakan jasa dan bertanggung jawab dalam mengembangkan, memasarkan, dan menyediakan dukungan untuk MySQL. MySQL sendiri dirilis dengan “dual licencing“, atau dua lisensi yakni versi gratis dan versi berbayar.

Lisensi pertama di rilis dibawah GNU GPL (General Public License – atau dikenal juga dengan Gak Pakai Lisensi). Lisensi GPL ini membebaskan anda menggunakan MySQL tanpa membayar loyalti kepada MySQL AB, dengan beberapa syarat tertentu. Misalnya, jika anda menggunakan MySQL dalam aplikasi yang anda buat, aplikasi tersebut juga harus bersifat gratis dan berada di bawah lisensi GPL.

Lisensi kedua di peruntukkan bagi perusahaan-perusahaan komersil, maupun pengembang software yang berniat menjual aplikasinya, dan menggunakan MySQL sebagai databasenya. Untuk keperluan ini, anda diharuskan membeli lisensi komersial dari MySQL AB. Lebih lanjut tentang permasalahan seputar lisensi MySQL, dapat mengunjungi situs MySQL.

MySQL AB juga memegang hak copyright dari source code MySQL dan pemilik hak merk dagang “MySQL”. Dengan kata lain, walaupun kita memiliki source code MySQL, namun sistem database maupun aplikasi yang kita buat tidak boleh menggunakan merk “MySQL” tanpa membayar loyalti kepada pihak MySQL AB. Hal ini pula yang menjelaskan mengapa salah satu aplikasi administasi MySQL berbasis web PhpMyAdmin, tidak menggunakan kata “MySQL” pada nama programnya.



Sang Penguasa pasar database mulai mendekat: Oracle dan Sun Microsystem

Pada tahun-tahun berikutnya, MySQL AB semakin berkembang. Di tahun 2002, MySQL AB telah memiliki  kantor pusat baru di Cupertino, California, Amerika Serikat, selain di negara asalnya, Swedia. Perkiraan pengguna aktif setidaknya sudah mencapai 3 juta pengguna.

Tahun 2005 MySQL AB merilis MySQL 5. MySQL versi 5 ini menargetkan pengguna-pengguna perusahaan, dengan meyediakan fasilitas-fasilitas tambahan baru, seperti stored procedures, triggers, views, cursors, distributed transactions, dan federated storage engines. Dengan model bisnis dan aplikasi yang sudah lengkap, MySQL mulai menjadi ancaman bagi raksasa industri database lainnya, terutama Microsoft SQL Server dan Oracle.

Mårten Mickos, CEO MySQL, menkonfirmasi bahwa di tahun 2006, Oracle pernah berniat membeli MySQL, namun Larry Ellison, CEO Oracle saat itu, berkomentar :

“We’ve spoken to them, in fact we’ve spoken to almost everyone. Are we interested? It’s a tiny company. I think the revenues from MySQL are between $30 million and $40 million. Oracle’s revenue next year is $15 billion.”

Sebuah pernyataan yang ditutup-tutupi, karena pada tahun itu juga Oracle telah membeli Sleepycat, sebuah perusahaan yang mengembangkan Berkeley DB transactional storage engine bagi MySQL, bahkan sebelumnya Oracle juga telah membeli Innobase, perusahaan di balik InnoDB storage engine MySQL.

Pengertian dan Fungsi PHP dalam Pemrograman Web



PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa pemrograman umum (wikipedia). PHP di kembangkan pada tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf, dan sekarang dikelola oleh The PHP Group. Situs resmi PHP beralamat di http://www.php.net.

PHP disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses pada komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman client-side seperti JavaScript yang diproses pada web browser (client).

Pada awalnya PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page. Sesuai dengan namanya, PHP digunakan untuk membuat website pribadi. Dalam beberapa tahun perkembangannya, PHP menjelma menjadi bahasa pemrograman web yang powerful dan tidak hanya digunakan untuk membuat halaman web sederhana, tetapi juga website populer yang digunakan oleh jutaan orang seperti wikipedia, wordpress, joomla, dll.

Saat ini PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext Preprocessor, sebuah kepanjangan rekursif, yakni permainan kata dimana kepanjangannya terdiri dari singkatan itu sendiri: PHP: Hypertext Preprocessor.

PHP dapat digunakan dengan gratis (free) dan bersifat Open Source. PHP dirilis dalam lisensi PHP License, sedikit berbeda dengan lisensi GNU General Public License (GPL) yang biasa digunakan untuk proyek Open Source.

Kemudahan dan kepopuleran PHP sudah menjadi standar bagi programmer web di seluruh dunia. Menurut wikipedia pada februari 2014, sekitar 82% dari web server di dunia menggunakan PHP. PHP juga menjadi dasar dari aplikasi CMS (Content Management System) populer seperti Joomla, Drupal, dan WordPress.


Dapat dilihat dari tampilan diatas bahwa mayoritas website modern saat ini menggunakan PHP.
 

Fungsi PHP Dalam Pemrograman Web

Untuk membuat halaman web, sebenarnya PHP bukanlah bahasa pemrograman yang wajib digunakan. Kita bisa saja membuat website hanya menggunakan HTML saja. Web yang dihasilkan dengan HTML (dan CSS) ini dikenal dengan website statis, dimana konten dan halaman web bersifat tetap.

Sebagai perbandingan, website dinamis yang bisa dibuat menggunakan PHP adalah situs web yang bisa menyesuaikan tampilan konten tergantung situasi. Website dinamis juga bisa menyimpan data ke dalam database, membuat halaman yang berubah-ubah sesuai input dari user, memproses form, dll.

Untuk pembuatan web, kode PHP biasanya di sisipkan kedalam dokumen HTML. Karena fitur inilah PHP disebut juga sebagai Scripting Language atau bahasa pemrograman script.

Sebagai contoh penggunaan PHP, misalkan kita ingin membuat list dari nomor 1 sampai nomor 10. Dengan menggunakan HTML murni, kita bisa membuatnya secara manual seperti kode berikut ini:


<!DOCTYPE html>
<html>
   <head>
      <title>Contoh list dengan HTML</title>
   </head>
<body>
<h2>Daftar Absensi Mahasiswa</h2>
   <ol>
      <li>Nama Mahasiswa ke-1</li>
      <li>Nama Mahasiswa ke-2</li>
      <li>Nama Mahasiswa ke-3</li>
      <li>Nama Mahasiswa ke-4</li>
      <li>Nama Mahasiswa ke-5</li>
      <li>Nama Mahasiswa ke-6</li>
      <li>Nama Mahasiswa ke-7</li>
      <li>Nama Mahasiswa ke-8</li>
      <li>Nama Mahasiswa ke-9</li>
      <li>Nama Mahasiswa ke-10</li>
   </ol>
</body>
</html>
Halaman HTML tersebut dapat dibuat dengan mudah dengan cara men-copy-paste tag <li> sebanyak 10 kali dan mengubah sedikit angka-angka no urut di belakangnya. Namun jika yang kita inginkan adalah menambahkan list tersebut menjadi 100 atau 1000 list, cara copy-paste tersebut menjadi tidak efektif.

Jika menggunakan PHP, kita tinggal membuat perulangan for sebanyak 1000 kali dengan perintah yang lebih singkat seperti berikut ini:




<!DOCTYPE html>
<html>
   <head>
      <title>Contoh list dengan PHP</title>
   </head>
<body>
<h2>Daftar Absensi Mahasiswa</h2>
   <ol>
      <?php
      for ($i= 1; $i <= 1000; $i++) 
         {
            echo "<li>Nama Mahasiswa ke-$i</li>";
         }
      ?>
   </ol
</body>
</html>



Dengan menggunakan kode baris yang bahkan lebih sedikit, kita dapat membuat list tersebut menjadi 1000 kali, bahkan 100.000 kali dengan hanya mengubah sebuah variabel $i.

PHP tidak hanya dapat melakukan pengulangan tersebut, masih banyak hal lain yang bisa kita lakukan dengan PHP, seperti menginput data ke database, menghasilkan gambar, menkonversi halaman text menjadi PDF, management cookie dan session, dan hal lainnya yang akan kita pelajari di dalam tutorial belajar PHP

Source : Dunia Ilkom

Membuat Link Lanjutan Dalam HTML


Sebenarnya pemformatan link ada beberapa varisai. Pertama adalah tipe link internal. Ini merupakan tipe link di mana halaman yang mengandung link dan halaman yang dituju terletak pada satu domain dan letaknya bisa direlatifkan. 

Misalnya Anda punya 2 halaman:

http://www.domain-anda.co.cc/index.html

dan Anda ingin membuat link dari halaman index.html di atas untuk menuju ke:

http://www.domain-anda.co.cc/bukutamu.html

Dari URL-nya, kedua halaman tersebut terletak di satu folder. Ini memungkinkan Anda membuat email dengan menentukan alamat relatif dari halaman kedua melalui halaman pertama. Halaman kedua bukutamu.html tersebut dapat dispesifikasikan lokasinya dengan menggunakan nama file-nya saja, karena lokasinya satu folder. Jadi, Anda bisa menggunakan kode berikut:

 Ayo isi buku tamu di <a href="bukutamu.html">Buku tamu gw</A> 

Jenis lain adalah link internal. Untuk membuat link internal, Anda harus membuat dahulu anchor di dalam website Anda. Tempat yang di-anchor ini nanti dapat diacu dengan link. Jadi, anchor fungsinya adalah “menandai tempat” sehingga bisa diacu oleh link.

Misalnya Anda ingin memberi nama di bagian tertentu di webpage dengan nama “iklan”. Maka Anda membuat nama anchor seperti berikut:

<a name="iklan">Kotak iklan</a> 

Maka link ke kotak iklan tersebut dapat dibuat dari halaman yang sama (misalnya dalam bentuk daftar isi halaman tersebut), dengan menggunakan kode HTML seperti berikut: 

<a href="#iklan">Kotak Iklan</a> 

Jika link itu dibuat dari halaman lain, Anda bisa menggunakan kode HTML seperti berikut:

<a href="http://www.domainanda.co.cc/file_tertentu.htm#iklan">Lihat kotak iklannya di sini</a>